Akhirnya, Ditemukan Harapan Baru Pengobatan HIV
Pada akhirnya, penemuan diharapkan bisa menawarkan harapan bagi obat untuk HIV
PARA peneliti Israel mengatakan, mereka telah menemukan cara untuk membunuh sel-sel yang terinfeksi HIV. Pada akhirnya, penemuan diharapkan bisa menawarkan harapan bagi obat untuk HIV.
Teknik yang dilakukan peneliti adalah mendapatkan virus untuk dibebani pada sel induk, yang mana membuat sel tersebut akan merusak dirinya sendiri dan membunuh virus.
Sejauh ini, terapi penyembuhan HIV yang dianggap senjata terkuat terhadap virus, yakni terapi antiretroviral, memang bisa menghentikan HIV bereplikasi, tetapi tidak memberantasnya dari sel induk atau menghilangkan sel-sel tersebut. Para peneliti mengatakan bahwa pendekatan yang mereka gunakan dapat menciptakan sebuah terapi anti-HIV yang akan membasmi virus HIV. Demikian seperti dilansir okezone dari Health24, Kamis (19/8/2010).
Penelitian
Salah satu peneliti, Profesor Abraham Loyter dari Universitas Ibrani Yerusalem, mengatakan bahwa HIV menyebar melalui tubuh manusia ketika DNA-nya telah dimasukkan ke dalam gen sel induk. Namun, virus yang disisipkan hanya cukup bagi DNA untuk bereplikasi, tidak cukup untuk membuat gen sel induk tidak stabil, yang akan mengakibatkan kematian sel yang terinfeksi dalam proses yang disebut apoptosis.
Loyter mengatakan, ia dan timnya menggunakan asam amino yang disebut peptida untuk meningkatkan integrasi HIV DNA ke dalam gen manusia. Hal ini menyebabkan sel yang terinfeksi masuk ke "panic mode " dan merusak diri sendiri. Sebagai catatan, percobaan tidak mempunyai efek pada sel-sel yang tidak terinfeksi.
Para peneliti memeringatkan bahwa sejauh ini mereka sebatas "menyembuhkan" HIV di laboratorium.
"Meskipun penelitian ini menjanjikan, sebuah peringatan besar terhadap studi bahwa ini adalah langkah awal. Sejauh ini, percobaan ini hanya terbukti 'mengobati’ HIV pada cawan kecil berisi sel di laboratorium, tetapi temuan merupakan perkembangan menarik dalam upaya untuk memberantas wabah global yang menghancurkan ini," kata Loyter.
“Proses ini mungkin akhirnya akan dikembangkan menjadi sebuah terapi antivirus baru dan umum," katanya.
Rencananya, temuan ini akan diterbitkan dalam jurnal AIDS Research and Therapy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar