Tokyo masih menduduki posisi puncak kota paling termahal di dunia disusul Oslo dan Osaka di peringkat lima besar. Demikian dilansir survei Worldwide Cost of Living 2011 dirilis di Economist Intelligence Unit.
Namun, ada beberapa perubahan mendasar dari hasil survei ini dengan naiknya kurs mata uang dollar AS membuat Sydney (urutan ke-6), Melbourne (urutan ke-7), Perth (13), dan Brisbane (14), meloncat dalam daftar 20 besar kota dengan biaya hidup termahal di dunia.
Sejumlah negara-negara di Eropa menduduki setangah dari 50 kota termahal di dunia yaitu Paris di urutan ke-4, Zurich (5), Frankfurt dan Jenewa masing-masing berada di urutan delapan dan sembilan.
Survei ini menunjukkan perubahan ekonomi yang besar dalam kurun waktu 10 tahun terakhir khususnya di sejumlah kota-kota Asia. Hongkong yang masuk dalam peringkat ketiga 10 tahun silam kini menduduki posisi ke-22 dan Shanghai jatuh dari peringkat ke-16 ke peringkat 48. Beijing jatuh dari peringkat 11 ke 64.
Ekonomi di sejumlah negara Asia juga mengalami perubahan signifikan ketika Bangkok menduduki urutn ke 108 pada tahun 2001 kini menduduki posisi ke-66. Jakarta naik 35 peringkat dari tahun 2001 dan menduduki posisi ke-77.
Ironisnya, negara-negara di Amerika Serikat (AS) peringkatnya malah turun. Sebagai contoh, New York turun dari peringkat 49 ke 50. Biaya hidup di New York kini lebih murah dibandingkan dengan Chicago, Los Angeles, sementara Atlanta adalah negara bagian AS yang biaya hidupnya paling murah
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar