Pages

Orangutan Menggunakan 40 Bahasa Tubuh yang Berbeda untuk "Berbicara"


Orangutan berkomunikasi secara cerdas menggunakan bahasa tubuh, begitulah hasil penelitian terbaru ini. Para peneliti dari Inggris yang telah menghabiskan waktu 9 bulan mengobservasi primata asli Indonesia ini di tiga kebun binatang Eropa, dan hasilnya terdapat 40 signal bahasa tubuh yang sering digunakan oleh orangutan tersebut.


Kata-kata yang sering mereka ucapkan lewat bahasa tubuh antara lain: Aku ingin bermain (I want to play), Berikan itu padaku (Give it to me), Pergi kau (Go away), Ikuti aku (Follow me), atau Berhenti melakukan itu (Stop doing that).
These were employed repeatedly to send messages such as 'I want to play', 'give it to me', 'go away', 'follow me', or 'stop doing that'. Jika si orangutan tersenyum, kemudian berguling-guling, menempatkan objek di kepalanya, meniup raspberry, maka itu merupakan bahasa tubuh "sedang bermain".


Jika orangutan bertingkah seperti mengusir, maka itu berarti si orangutan ingin ditinggal sendirian. Tapi jika tangannya mengarah ke mulut, itu berarti dia minta makan.

Bahasa tubuh lainnya, seperti memukul tanah, memutar rambut, memukul dengan keras, merebut sesuatu dan berjalan berdua dengan orangutan lainnya.


Penelitian bahasa tubuh orangutan ini pernah dilakukan sebelumnya, namun penelitian tsb tidak fokus pada makna dari masing-masing gerak tubuh spesifik. Dua ilmuwan dari University of St Andrews, Skotlandia pernah meneliti 28 orangutan di Twycross Zoo-Inggris, Apenheul Primate Park-Belanda dan Durrell Wildlife Conservation Trust-Jersey. Di setiap tempat, disimpan video untuk merekam aktivitas orangutan selama 3 bulan. Total bahasa tubuh yang berhasil ditemukan adalah 64, dan 40 di antaranya sering digunakan.


Bahasa tubuh yang digunakan memiliki 6 tujuan sosial, yaitu: untuk membuat hubungan, bermain, meminta sesuatu, membagi sesuatu, bergerak bersama, atau menghentikan gerakan.

Gerak tubuh orangutan telah diuji menggunakan teknik 'goal-outcome matching', yaitu dengan melihat apa yang orangutan lakukan ketika signal yang diberikan ditolak atau tidak dimengerti.

Profesor Richard Byrne dan Dr Erica Cartmill melaporkan hasil penemuan ini dalam jurnal Animal Cognition.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar